DI
SUSUN OLEH :
1. SAFITRI
RAHAYU NINGSIH (25/XI AP 2)
2. SISKA
SUHARYATI (26/XI
AP 2)
3. SITI
AZIZAH FAJAR ARIFIYANI (27/XI AP 2)
4. SITI
KHANIFATUL LATIFAH (28/XI AP
2)
SMK
N 1 TEMPEL
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga
penyusunan Laporan field study ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa
kendala. Adapun penyusunan laporan field study ini berdasarkan data-data yang
diperoleh selama melakukan field study dan keterangan dari pembimbing.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan field study ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan
terima kasih kepada :
1. Dra. Nuning Sulastri, MM selaku
kepala SMK N 1 TEMPEL
2. Guru pembimbing table manner
3. Orang tua yang selalu mendukung kami
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan field study masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan field
study ini.
Demikian kata pengantar ini kami
buat, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi diri pribadi kami dan pembaca pada
umumnya.
Tempel,
04 April 2015
Penyusun
A. LATAR BELAKANG
Etika
pergaulan skala nasional maupun internasional tidak lepas dari tata cara jamuan
atau “TABLE MANNERS”. Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus
dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Mempelajari etiket di meja
makan bukan sekadar mengetahui tata krama saat makan atau menggunakan alat
makan. Menguasai table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan
profesionalisme . Pemahaman yang baik seputar table manner bahkan memengaruhi
kesuksesan karier atau bisnis.
Meja makan adalah tempat terpenting
di mana etiket Anda ditonjolkan. Orang lain akan mengenali, melihat, dan
menilai diri Anda dari profesionalisme yang ditunjukkan di meja makan. Inilah
sebabnya kita perlu belajar table manner.
Siapa pun kita, dengan berbagai
profesi, perlu setidaknya mengetahui table manner. Misalnya kita seorang
sekretaris, sangat mungkin diminta menggantikan atasan menghadiri undangan
penting dalam jamuan makan. Bahkan, ibu rumah tangga pun perlu memahami table
manner. Setidaknya, dengan memahami etiket ini, ibu bisa memilih gelas yang
tepat untuk menjamu tamunya. Tanpa memahami table manner, seorang ibu bisa saja
berbelanja sesuka hati, membeli gelas karena bentuknya yang indah tanpa tahu
fungsi dan penempatannya, lalu menggunakannya tidak sesuai fungsinya.
B. Tujuan Table Manner
Adapun
tujuan Tabel Manner Coures adalah sebagai berikut :
1.
Agar kami dapat menggembangkan keterampilan cara makan dan
minum secara internasional dengan baik dan benar
2.
Agar mendapat pengetahuan dan pengalaman cara berperilaku
sebagai seorang sekretaris yang baik
3.
Agar dapat meningkatkan pemahaman table manner, berani
mengemukakan pendapat, menjawab, kritis, serta dapat menumbuhkan kemauan
belajar yang tinggi.
C. Manfaat Tabel Manner secara umum
1. Penulis dan pembaca dapat mengerti
definisi atau latar belakang Tabel Manner Course.
2. Penulis mendapat pengalaman dari
Tabel Manner Course agar merasa tidak asing dalam dunia kerja atau saat peremuan-pertemuaan
kantor atau bisnis.
3. Penulis dan pembaca dapat
mengenal,mengetahui,mempelajari dan menggunakan alat-alat makan dalam Tabel
Manner Course sesuai dengan aturan.
4. Penulis dan pembaca dapat mengetahui
menu-menu yang terdapat dalam Tabel Manner Course.
5. Penulis dan pembaca dapat mengerti
dan memahami aturan-aturan dan tata cara makan yang baik pada Tabel Manner
caurse.
TATA CARA MAKAN (TABLE MANNER)
Etika Sopan Santun di Meja Makan
Jika mampu menunjukkan sopan santun
di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan,
intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk
secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan
remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik
maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk
secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan
tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan
makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus
mengikuti aturan etika makan yang baik.
Aturan Dasar Etika Makan
Setiap negara memiliki aturan meja
makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di
setiap etika makan, yaitu :
- Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
- Berbicara dengan volume suara yang rendah.
- Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
- Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
- Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
- Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
- Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk.
- Jangan bersedekap di meja makan.
- Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
- Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
- Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
- Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
- Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa Anda telah selesai makan.
- Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
- Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk Anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
- Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
- Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
- Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi.
- Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
- Tawarkan ke orang di sebelah Anda saat Anda akan menuangkan minuman ke gelas Anda.
- Sisakan makanan sedikit bila Anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan.
- Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
- Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
- Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan Anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
- Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali Anda meminta bantuan.
Beberapa etika umum yang harus dilakukan
adalah:
- Bila pelayan tidak memberikan Anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.
- Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan Anda.
- Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang Anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan Anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.
Jamuan formal terdiri dari beberapa
menu
- Hidangan Pembuka (Appetizer).
- Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, Anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer.
- Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan Anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil.
- Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut Anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.
Hidangan Utama (Main Course)
Bila hidangan utama sudah tiba,
jangan salah kalau Anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya
ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging,
steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong
lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain
lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan
dengan garpu di tangan kiri.
Hidangan Penutup (Dessert)
Puas menyantap hidangan utama,
saatnya Anda menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa
makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan
hidangan penutup langsung setelah Anda menghabiskan makanan utama. Berilah
waktu untuk perut Anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap,
amkaan Anda bisa menyantapnya.
Cara
Menggunakan Peralatan Makan
1. Dinner napkin (serbet makan)
diletakkan diatas pangkuan dan apabila telah selesai makan atau meninggalkan
tempat, napkin dilipat dan ditaruh diatas meja.
2. Napkin dilipat dan diletakkan
dikursi Anda bila hendak meninggalkan tempat untuk pergi ke toilet.
3. Napkin tidak digunakan untuk lipstik
atau peralatan makan yang kotor.
4. Peralatan makan yang akan digunakan
paling awal adalah peralatan makan yang diletakkan pada bagian yang paling luar
dari tatanan yang ada.
5. Apabila ada peralatan makan yang
terjatuh, segera mengacungkan tangan dan petugas akan mengambilnya dan
menggantinya dengan yang baru.
6. Cangkir kopi/teh ada disebelah kanan
dan dapat dipindahkan ke tengah bila sudah selesai makan dan diisi teh/kopi.
Kesimpulan
Table
Manner Course merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat memahami aturan
tata krama di meja makan dan juga merupakan bagian dari pengetahuan standar
setiap orang dan penting bagi kehidupan seorang sekretaris. Sehingga, sebagai
calon sekretaris dapat menggunakan alat makan secara international dengan baik
dan menambah pengetahuan serta wawasan sebelum terjun dalam dunia usaha
sehingga dapat menunjang profesi seorang sekretaris yang profesional dan
kepribadian.
GEDUNG AGUNG
Istana Kepresidenan Yogyakarta
terletak di ujung selatan jalan Akhmad Yani, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan
Gondomanan, Kotamadya Yogyakarta. Kompleks Istana yang berada pada ketinggian
120 meter dpl. ini dibangun di atas lahan seluas 43.585 M2. Terletak di pusat
keramaian kota, jantung kota Yogyakarta, menghadap ke timur berseberangan
dengan Museum Benteng Vredeburg, bekas benteng belanda.
Istana kepresidenan Yogyakarta
dikenal juga dengan nama Gedung Agung atau Gedung Negara. Penamaan itu
berkaitan dengan salah satu fungsi gedung utama istana, yaitu sebagai tempat
penerimaan tamu-tamu agung. Istana ini merupakan salah satu istana dari keempat
istana kepresidenan lainnya, yang memiliki peran amat penting dalam sejarah
perjuangan kemerdekaan dan kehidupan bangsa Indonesia.
Secara umum, proses pengembangan
bagian-bagian Istana Kepresidenan Yogyakarta tidak banyak berubah, baik dari
gedung induknya: Gedung Agung, juga wisma -wismanya seperti Wisma Negara, Wisma
Indraphrasta, Wisma Sawojajar, Wisma Bumiretawu, dan Wisma Saptapratala.
Selain keempat wisma tersebut, sejak
20 September 1995, kompleks Seni Sono seluas 5.600 meter persegi yang terletak
di sebelah selatan, yang semula milik Departemen Penerangan, kini menjadi
bagian dari Istana Kepresidenan Yogyakarta. Cukup lumayan dilakukan penataan
ulang terhadap istana ini; contohnya Ruang Kesenian direnovasi, kursi-kursi dan
lampu hiasnya diganti. Dari segi perabot / perlengkapan tampak kesesuaian
antara fungsi kamar / ruang dengan perabotan / peralatan yang mengisinya,
bahkan termasuk benda - benda seni bernilai tinggi yang ada di dalamnya.
Sejak
didirikan dua abad yang lalu hingga kini, Gedung Induk kompleks Istana
Kepresidenan Yogyakarta tidak pernah berubah; bentuknya sama seperti ketika
selesai dibangun pada tahun 1869. Ruangan Induknya disebut Ruang Garuda dan
berfungsi sebagai ruang resmi penyambutan tamu negara atau tamu agung yang
lain. Di ruangan ini pulalah kabinet Republik Indonesia dilantik tatkala ibu
kota negara pindah ke Yogyakarta. Pada dinding ruangan yang bersejarah ini
tergantung gambar-gambar pahlawan nasional, di antaranya adalah gambar Pangeran
Diponegoro, R.A. Kartini, Dokter Wahidin Soedirohusodo, dan Tengku Cik Di Tiro.
Di sisi selatan Gedung Induk
terdapat Ruangan Tidur Presiden beserta keluarga, sedangkan di sisi utara terdapat
kamar tidur yang disediakan bagi Wakil Presiden beserta keluarga, dan bagi tamu
negara atau tamu agung yang lain beserta keluarga.
Di bagian depan kanan Gedung Induk
terdapat ruangan yang diberi nama Ruang Soerdiman untuk mengenang perjuangan
Panglima Besar Soedirman dalam memimpin gerilya melawan Belanda. Di ruangan
inilah dulu Panglima Besar Soedirman mohon diri kepada Presiden Soekarno, untuk
meninggalkan kota dalam rangka memimpin perang gerilya melawan Belanda. Di
bagian kiri gedung utama terdapat ruangan yang diberi nama Ruang Diponegoro,
untuk mengenang perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Dalam ruangan
ini tampak pula lukisan / foto beliau sedang berkuda.
Dari Ruang Garuda ke arah belakang
terdapat ruangan besar yang lain, yaitu Ruangan Jamuan Makan, tempat jamuan
makan bagi tamu negara atau tamu agung yang lain. Di belakang ruangan jamuan
makan terdapat ruangan luas, yang berfungsi sebagai Ruangan Pertunjukan
Kesenian.
Masih tentang bangunan-bangunan yang
ada di Istana Yoyakarta ini, bangunan lain adalah Wisma Negara; wisma ini
dibangun pada tahun 1980. Wisma ini dimaksudkan untuk para menteri dan
rombongan tamu negara. Bangunan ini bertingkat dua dan mempunyai 19 kamar.
Setiap kamarnya dihiasi dengan lukisan serta benda seni lain yang sesuai dengan
fungsi-fungsi kamarnya, terutama untuk beristirahat.
Selain Wisma Negara, terdapat Wisma
Indraphrasta. Wisma ini merupakan wujud bangunan asli kantor Asisten Residen
Belanda, penggagas bangunan yang kini menjadi istana ini. Di kiri dan kanan
belakang bangunan utama, di dekat Ruang Kesenian, adalah Wisma Sawojajar dan
Wisma Bumiretawu. Wisma Sawojajar,di sebelah utara, disediakan bagi petugas
atau rombongan staf Presiden atau tamu negara, sedangkan Wisma Bumiretawu
disediakan bagi ajudan serta dokter pribadi Presiden atau ajudan dan dokter
pribadi tamu negara. Wisma Saptapratala terletak di sebelah selatan,
berseberangan dengan Wisma Bumiretawu . Wisma ini disediakan bagi
petugas-petugas dan para anggota rombongan presiden atau tamu negara.
Kompleks Seni Sono mulai dipugar
tahun 1995 dan terdiri dari gedung auditorium, gedung tempat penyimpanan
koleksi benda-benda seni, gedung pameran dan perkantoran. Auditorium ini semula
adalah gedung Seni Sono yang dibangun pada tahun 1915 dan diperuntukkan sebagai
tempat pertunjukkan kesenian terpilih yang berkaitan dengan acara kenegaraan.
Gedung yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan koleksi benda-benda seni
semula adalah bangunan kuno yang dibangun Belanda pada tahun 1911 dan terakhir
digunakan sebagai kantor PWI / Antara. Bangunan yang diperuntukkan gedung
pameran dan perkantoran semula adalah bangunan Kantor Departemen Penerangan.
Biasanya, Pintu Gerbang Utama
Kompleks Istana Yogyakarta "dijaga" oleh dua buah patung besar
Dwarapala yang juga disebut Gupala, masing-masing setinggi dua meter. Kedua
patung ini berasal dari salah satu tempat di sebelah selatan Candi Kalasan. Di
halaman istana, di depan Gedung Induk, tampak sebuah monumen yang terbuat dari
batu andesit setinggi 3.5 meter; namanya Dagoba, yang berasal dari Desa
Cupuwatu, di dekat Candi Prambanan.
LAMPIRAN